Berbakti Kepada Orang Tua Tidak Berakhir dengan Wafatnya Beliau

Ingatlah !! Berbakti Kepada Orang Tua Tidak Berakhir dengan Wafatnya Beliau

Berbakti Kepada Orang Tua Tidak Berakhir dengan Wafatnya Beliau | Salah satu bentuk taqwa kita kepada Allah SWT adalah kita melaksanakan hak Allah dan hak-hak hamba-Nya. Dimana hak yang terbesar diantara hamba Allah adalah hak Orang Tua. Islam telah meletakkan kedua orang tua pada kedudukan yang mulia dan tinggi. Allah SWT juga telah menegaskan di dalam Al-Qur’an bahwa setiap muslim wajib untuk mentauhidkan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun. Kemudian disertai dengan perintah untuk senantiasa berbuat baik kepada kedua orang tua. Dan orang tua adalah pembawa berkah dalam kehidupan anaknya.

Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa keridhoan Allah SWT bersama keridhaan orang tuanya dan kemurkaan Allah SWT bersama kemurkaan orang tuanya. Maksudnya adalah Allah SWT akan meridhoi seseorang apabila orang tuanya meridhoinya dan sebaliknya, Allah juga akan memurkai seseorang jika orang tuanya memurkainya.

Dalam Al Qur’an banyak sekali ayat yang memperingatkan setiap muslim agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya, diantaranya dalam Q.S Al-Isra' ayat 23-24 :

وَ قَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَ بِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ اْلكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ وَ لاَ تَنْهَرْهُمَا وَ قُل لَّهُمَا قَوْلًا كَـرِيمًا وَ اخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَ قُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَـمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا
Artinya :

"Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada kedua orang tuamu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ahh” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuhrasa sayang dan ucapkanlah, “Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku di waktu aku masih kecil." (QS. Al-Isra’ [17: 23-24])

Namun Bagaimana Jika Kedua Orang Tua Kita Telah Meninggal Dunia ?

Bakti kita kepada orang tua kita tidaklah berakhir dengan wafatnya kedua orang tua kita. Ada beragam cara yang bisa dilakukan seorang anak terhadap orang tuanya yang telah meninggal dunia, diantaranya :

1. Mendoakan, Menepati Janji dan Nadzar Orang Tua

Abi Asied bin Malik bin Rabi’ah As Sa’idi berkata :

“Ketika kami sedang duduk-duduk di Majelis Rasulullah SAW, tiba-tiba ada seorang dari Bani Salamah bertanya: ‘Ya Rasulullah, apakah sesudah ibu-bapakku meninggal dunia, masih ada sisa bakti yang dapat aku persembahkan kepada keduanya...?”

Baginda SAW mengangguk, mengiyakan dan bersabda :

“Ya, dengan jalan mengirimkan doa untuk keduanya, memohonkan ampun, menepati janji dan nadzar yang pernah diikrarkan ibu-bapakmu, memelihara hubungan silaturrahim dan memuliakan sahabat keduanya.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ibnu Habban dalam Shahih-nya).

Dari Anas bin Malik r.a, Rasulullah SAW bersabda :

“Sungguh seorang hamba ditinggal pergi oleh salah seorang atau oleh kedua ibu-bapaknya, sedang dia dalam keadaan durhaka. Namun sang anak senantiasa berdoa dan memohonkan ampun bagi keduanya, sehingga Allah menetapkannya sebagai anak yang berbakti kepada orang tuanya.” (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman).

Dalam hadits yang dikisahkan oleh Malik bin Zurarah r.a juga berkata :

“Permohonan ampun seorang anak untuk ayahnya sesudah meninggal dunia, termasuk baktinya.” (HR. Ibnu Najjar, dikisahkan oleh Malik bin Zurarah r.a).

Dibawakan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda :

“Sungguh seseorang dapat naik kelasnya di surga!”, lalu ia bertanya keheranan: “Ya Rasulullah, darimana saya mendapatkan tempat setinggi itu?”, lalu Rasul menjawab: “Dengan permohonan ampun anakmu untuk dirimu.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Al-Baihaqi).

Dari Ibnu Umar ra, Rasulullah SAW pernah bersabda :

“Apabila anak Adam meninggal dunia, terputuslah segala amal perbuatannya, kecuali dari tiga sumber: Sedekah Jariyah, ilmu yang dimanfaatkan orang, atau anak shaleh yang mendoakannya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Abu Daud).

2. Menjalin Hubungan Baik dengan Kerabat Orang Tua

“Saya datang ke Madinah, kata Abu Burdah r.a, lalu Abdullah bin Umar r.a datang menemui saya seraya bertanya : “Tahukah engkau mengapa saya menemuimu?” “Tidak”, jawabku dengan jujur. Lalu ia menjelaskan: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang ingin berhubungan dengan ayahnya yang telah wafat, hendaknya dia menghubungi kenalan dan saudara-saudara ayahnya, sesudah ayahnya meninggal”. Kebetulan antara Umar ayahku, dan ayahmu terjalin persaudaraan yang akrab sekali, maka saya ingin melanjutkan hubungan baik itu” (HR. Abdur Razzaq dan Ibnu Habban dalam Shahih nya).

Dikisahkan oleh Abdullah bin Dinar, dari Abdullah bin Umar r.a, bahwa ada seorang Badui yang dijumpainya di jalan di kota Makkah. Abdullah bin Umar mengucapkan salam kepadanya, menyuruhnya menaiki keledainya, dan mengenakan sorban yang dipakainya kepada orang Badui itu. Ibnu Dinar berkata kepada Ibnu Umar: “Allah akan mengganjar budi baikmu itu. Orang-orang Badui itu telah menerima kebaikan, meski sedikit”. Lalu Abdullah bin Umar berkata, “Aku berbuat begitu karena ayah orang itu sangat akrab dengan ayahku Umar, dan saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda :

“Sesungguhnya bakti anak yang paling utama adalah hubungan baik si anak dengan keluarga kawan baik ayahnya." (HR. Muslim).

3. Berziarah ke Kubur

Abu Hurairah r.a, seorang sahabat Rasulullah SAW yang banyak hafal hadits berkata, Rasulullah SAW bersabda :

“Barangsiapa yang berziarah ke kubur kedua orang tuanya, atau salah seorang dari keduanya pada tiap hari Jumat, maka dosanya akan diampuni Allah dan ia dinyatakan sebagai seorang anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya.” (HR. At-Thabrani dalam Al-Ausath).

Muhammad bin Nu’man juga berkata, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda :

“Barang siapa yang berziarah ke kubur kedua orang tuanya, atau salah seorang dari keduanya, pada tiap hari Jumat, maka dosanya diampuni dan dinyatakan sebagai anak yang berbakti.” (Dikeluarkan oleh Al-Baihaqi dalam “Asy-Syu’ab” dan oleh Ibnu Dunya dalam “Al Qubur”).

Oleh karena itu, sangatlah wajar kita selalu senantiasa berbakti, menyantuni dan berbuat baik serta berdo’a kepada Allah SWT agar kedua orang tua kita senantiasa mendapat keampunan dan rahmat Allah SWT. Dan perlu diingat, bahwa bakti kita kepada orang tua kita tidaklah berakhir dengan wafatnya kedua orang tua kita. 

sumber : suara-islam.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berbakti Kepada Orang Tua Tidak Berakhir dengan Wafatnya Beliau"

Post a Comment