Cara Pembinaan
1. Berdakwah dimuka umum
Setelah turun wahyu kedua, secara berturut - turut Nabi Muhammad SAW, menerima wahyu berikutnya.
Allah SWT memerintahkan agar Nabi Muhammad SAW menyeru kepada umat secara terang - terangan.
Dengan perintah dari Allah SWT tersebut, Nabi Muhammad langsung melakukan dakwah di depan orang banyak. Dakwah yang disampaikan Nabi Muhammad tersebut berisi ayat - ayat Al-Quran yang dibacakan dengan suara lantang dan tegas, sehingga dapat menawan hati yang mendengarnya.
Dakwah secara terang - terangan ini dimaksudkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah agar masyarakat Makkah mengetahui kebenaran yang datang dari Allah SWT. Dengan demikian masyarakat Makkah akan berpikir dan tertarik untuk memeluk agama islam.
2. Khutbah Nabi Muhammad di bukit Shafa
Pada suatu ketika, Nabi Muhammad SAW mengumpulkan masyarakat Makkah di bukit Shafa, setelah masyarakat Makkah berkumpul di bukit Shafa, Nabi Muhammad kemudian berpidato dihadapan mereka. Nabi Muhammad menyerukan agar masyarakat Makkah menyembah Allah SWT dan mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah serta beliau menyerukan agar masyarakat Makkah tidak lagi menyembah berhala - berhala.
Diantara masyarakat Makkah yang mendengar pidato Nabi Muhammad tersebut ada yang langsung memeluk agama Islam. Namun demikian, sebagian dari mereka menolak ajakan Nabi Muhammad SAW tersebut terutama yang bernama Abu Lahab. Setelah mendengar pidato Nabi Muhammad di bukit Shafa, Abu Lahab merasa sangat tidak senang dan langsung marah - marah di hadapan Nabi.
Abu Lahab menghina dan mencela Nabi Muhammad SAW. Dalam keadaan marah - marah Abu Lahab berkata kepada Nabi Muhammad SAW : "Hai Muhammad ! hanya untuk itukah engkau panggil kami kemari ?, celakalah engkau ! ".
Setelah beberapa lama Abu Lahab menghina dan mencela Nabi Muhammad SAW, kemudian turunlah wahyu dari Allah SWT. Wahyu Allah yang turun tersebut adalah surat Al-Lahab dan istrinya. Allah mengatakan bahwa tempat mereka adalah di Neraka.
3. Nabi Muhammad menyeru keluarganya masuk Islam
Ajaran Islam yang datangnya dari Allah tersebut oleh Nabi Muhammad disiarkan tanpa henti - hentinya kepada masyarakat di Makkah dan juga Nabi Muhammad mengadakan pertemuan dengan keluarganya, sambil mengajak mereka agar memeluk agama Islam.
Kadang - kadang Nabi Muhammad menyampaikan kabar yang menakutkan kepada mereka, yaitu tentang siksaan Allah di api Neraka bagi orang yang mendurhakai agama Allah. Dalam pertemuan tersebut hadir pula Abu Lahab yang senantiasa membenci dan mencela ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW.
Mendengar ucapan dan seruan Nabi Muhammad tersebut, Abu Lahab sangat murka dan mengatakan kepada keluarganya agar Nabi Muhammad lebih baik dipenjarakan saja, karena menurutnya Nabi Muhammad telah menghina dan mencela ajaran nenek moyang mereka.
Dalam pertemuan tersebut berbicara pula saudara perempuan Abu Lahab yang bernama Safiah binti Abdul Muthalib untuk membela Nabi Muhammad SAW. Mendengar dan melihat pembelaan dari saudara perempuannya tersebut, Abu Lahab semakin marah dan membenci Nabi Muhammad. Abu Lahab bahkan berkata ia akan menyiksa Nabi Muhammad.
Tiba - tiba dalam pertemuan tersebut Abu Thalib berkata dengan lantang bahwa ia akan tetap melindungi Nabi Muhammad SAW.
Mendengar ucapan Abu Thalib tersebut, Abu Lahab sangat ketakutan dan akhirnya pertemuan tersebut bubar. Abu Lahab tidak jadi melaksanakan niatnya untuk memenjarakan Nabi Muhammad SAW.
0 Response to "Nabi Muhammad SAW Dalam Membina Masyarakat Islam di Makkah"
Post a Comment