Langkah pertama yang dilakukan Rasulullah SAW di Madinah ialah mendirikan Masjid. Tanah penjemuran kurma milik Sahl dan Suhail bin Amr, dibeli Rasulullah untuk membangun Masjid.
Baca sebelumnya : Rasulullah SAW Membina Perekonomian Masyarakat Madinah
Masjid yang didirikan oleh Rasulullah SAW itu sekarang bernama Masjid Nabawi. Di Masjid ini pula, Rasulullah SAW dimakamkan. Tujuan Rasulullah mendirikan Masjid adalah sebagai tempat ibadah, belajar, pertemuan, memecahkan masalah-masalah kemasyarakatan dan membicarakan strategi dakwah.
1. Bidang Pendidikan
Tugas menyampaikan dan mensyiarkan agama Islam ke seluruh penjuru negeri membutuhkan orang-orang yang pandai. Hal ini disadari oleh Rasulullah. Oleh karena itu, beliau sangat memperhatikan masalah pendidikan. Wahyu pertama yang diterima Rasulullah SAW berisi tentang kewajiban untuk belajar.
Sebagai mana tercantum dalam Q.S Al-Alaq (1-5),
اِقْرَأ بِا سْمِ رَبِّكَ الَّذيْ خَلَقَ. خَلَقَ الأِ نْسَا نَ مِنْ عَلَقْ. إِقْرَأْ وَ رُبُّكَ الأَكْرَامُ. ا لّذْ ي عَلَّم بِا لْقَلَمْ. عَلَمَ الاِ نْسَا نَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya :
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu lah yang paling pemurah yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui." ( Al-Alaq : 1-5)
Masjid Nabawi |
Tawanan perang yang ingin bebas, disyaratkan oleh Rasulullah agar mengajarkan membaca dan menulis kepada anak-anak kaum muslimin. Bagi para sahabat yang sudah pandai membaca dan menulis, Rasulullah menugaskan untuk menjadi penghafal, penulis Al-Qur'an, disamping menjadi guru.
Sebab-sebab yang mendorong berkembangnya pendidikan pada zaman Rasulullah, yaitu :
- Penyebaran agama Islam membutuhkan orang-orang yang pandai membaca dan menulis, karena ayat-ayat Al-Qur'an harus ditulis kemudian dibaca pada khalayak ramai.
- Islam mengembangkan berbagai ajaran, seperti sejarah, hukum, politik, ekonomi dan sosial kemasyarakatan.
- Ayat-ayat Al-Qur'an banyak yang menerangkan keharusan umat manusia berpikir tentang alam semesta, seperti firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 190 sebagai berikut :
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal".
Rasulullah SAW diutus ke dunia ini untuk menyebarkan agama Allah. Dalam menyampaikan ajarannya, beliau memberi contoh dengan tingkah dan perbuatannya sehari-hari. Hidupnya sederhana, tutur katanya lemah lembut serta mencintai masyarakatnya. Dari sikap beliau seperti itu, banyak orang yang tertarik dan menyatakan diri masuk Islam.
Dakwah (seruan) yang disampaikan Rasulullah SAW kepada umat manusia dilakukan dengan damai, tanpa kekerasan. Bukan dengan pedang dan paksaan. Hal ini sesuai dengan wahyu yang diterima oleh Rasulullah SAW dalam Q.S An-Nahl ayat 125, sebagai berikut :
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ
Artinya :
"Serulah ke jalan Tuhanmu dengan bijaksana dan pelajaran yang baik." ( An-Nahl : 125)
Aktivitas pendidikan dan dakwah dipusatkan di Masjid, sehingga Masjid pada saat itu tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah saja, namun juga sebagai tempat belajar kaum muslimin.
0 Response to "Rasulullah SAW Dalam Mengembangkan Pendidikan dan Dakwah"
Post a Comment