Hijrah ke Abbesinia Yang Pertama
Agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW sedikit demi sedikit mulai diterima oleh masyarakat Makkah. Pribadi Nabi yang lemah lembut serta penuh kasih sayang terhadap semua orang menjadikan agama Islam mudah diterima.
Bagi kaum Quraisy, ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad SAW merupakan ancaman terhadap kepercayaannya. Kaum Quraisy mempunya kepercayaan menyembah berhala (patung Tuhan yang terbuat dari batu). Oleh karena itu, melihat pengikut Nabi semakin bertambah, kaum Quraisy meningkatkan ancaman dan penganiayaan terhadap kaum muslimin.
Begitu berat penderitaan kaum muslimin menghadapi tindakan dan perbuatan kafir Quraisy. Sebagai pemimpin yang selalu melindungi masyarakatnya, Nabi bangkit untuk mencarikan tempat perlindungan yang aman bagi kaum muslimin. Dipilihlah negeri Abbesinia (Ethiopia) sebagai tempat tinggal sementara bagi kaum muslimin. Negeri Abbesinia terkenal memiliki seorang raja yang adil dan sangat mencintai rakyatnya, yaitu raja Najasyi (Negus) yang beragama Nasrani.
Pada bulan ketujuh tahun kelima dari kerasulan Nabi, dibawah pimpinan Usman bin Mas'un, berangkatlah 10 orang laki - laki dan 5 orang wanita menuju Abbesinia. Kedatangan kaum muslimin itu disambut dengan baik oleh raja Najasyi.
Mengetahui kaum muslimin hijrah ke negeri Abbesinia, kafir Quraisy mengirimkan surat kepada raja Najasyi agar kaum muslimin diusir dari Abbesinia. Raja Najasyi menolak dan meminta kepada utusan kafir Quraisy agar kembali ke Makkah. Sedangkan kepada kaum muslimin, raja Najasyi memperkenankan untuk menetap di negeri Abbesinia.
Hijrah ke Abbesinia Yang Kedua
Selama dua bulan kaum muslimin tinggal di Abbesinia. Ada rasa rindu untuk berkumpul bersama sanak keluarga, maka kembalilah kaum muslimin ke Makkah.
Orang - orang Quraisy tidak senang meilihat kedatangan kaum muslimin. Apalagi selama dua bulan kaum muslimin tinggal di negeri Abbesinia, ajaran Nabi tambah berkembang di Makkah.
Tekanan dan penyiksaan kembali diperlihatkan kafir Quraisy kepada kaum muslimin. Penduduk Makkah yang ketahuan telah masuk Islam diancam dan disiksa. Walaupun sering mendapat ancaman dan siksaan, keteguhan dan keikhlasan kaum muslimin untuk mempertahankan dan membela agama Allah tidak pernah pudar.
Sekali lagi Nabi menganjurkan kepada para sahabatnya untuk hijrah ke Abbesinia. Berangkatlah rombongan kaum muslimin yang berjumlah 101 orang termasuk 18 wanita ke negeri Abbesinia. Para sahabat yang ikut hijrah itu diantaranya Usman bin Affan beserta istri beliau Ruqayah puteri Nabi, Zuber ibnu Awwan, Abdurrahman ibnu Auf, Ja'far ibnu Abi Thalib dan lain - lain.
Setelah sampai di negeri Abbesinia, Ja'far ibnu Thalib menerangkan maksud kedatangan mereka, kekejaman orang - orang kafir Quraisy dan ajaran Nabi Muhammad SAW yang mereka percayai. Raja Najasyi pun memahami keadaan mereka dan sangat simpati terhadap ajaran Islam. Berkat pergaulan yang baik bersama kaum muslimin, raja Najasyi pun masuk Islam.
Hijrahnya kaum muslimin ke negeri Abbesinia menggoncangkan kaum Quraisy. Mereka berkeyakinan bahwa dengan hijrah itu kaum muslimin akan bertebaran ke segenap penjuru dunia.
Kaum Quraisy kemudian membujuk Nabi agar menghentikan dakwahnya. Nabi dijanjikan harta benda yang banyak, tetapi Nabi menolaknya. Dibujuk lagi Nabi dengan memberikan kekuasaan yaitu menjadi raja, akan tetapi ajakan itu disambut oleh Nabi dengan tolakan tegas.
0 Response to "Hijrahnya Kaum Muslimin ke Negeri Abbesinia (Ethiopia)"
Post a Comment