Tanda Hati yang Sehat dan Hati yang Sakit

Tanda Hati yang Sehat dan Hati yang Sakit

Tanda-Tanda Sakitnya Hati

Hati seseorang terkadang bisa terjangkit penyakit, bahkan sampai parah, sementara orang yang bersangkutan tidak mengetahuinya. Bahkan lebih dari itu, ada yang hatinya telah mati, namun tidak mengetahuinya. Adapun ciri-ciri sakit atau matinya hati adalah si hamba tidak sadar dan tidak merasa sakit akan luka dan noda kemaksiatan serta tidak merasa akan penyakit kebodohannya mengenai yang haq dan yang batil. Karena sekiranya memang hatinya hidup dan sehat, tentu ia akan merasakan sakit tersebut, ia akan sadar dan mengeluh tentang perbuatan buruknya. Atau adakalanya ia menyadari akan hal itu tetapi sangat berat baginya untuk mengatasinya, seperti pahitnya menelan obat. Dengan demikian berarti ia lebih menyukai bercokolnya penyakit tersebut berlarut-larut ketimbang merasakan pahitnya obat yang hanya sebentar.

Di antara tanda-tanda penyakit hati yang lain ialah ia condong kepada makanan rohani yang memadharatkannya serta senang kepadanya, tapi meninggalkan atau enggan kepada santapan rohani yang bermanfaat. Ia biarkan penyakit yang berbahaya karena enggan minum obat yang berguna. Sedangkan hati yang sehat dan selamat akan menerima obat rohani yang bermanfaat menyehatkan dan meninggalkan makanan rohani yang menyesatkan dan membahayakan. Adapun santapan rohani yang paling bermanfaat adalah iman, sedangkan obatnya yang paling efektif ialah Al-Qur'an

Tanda-Tanda Hati yang Sehat

Di antara tanda-tanda hati yang sehat adalah bahwa pemiliknya seakan-akan telah meninggalkan dunia menuju alam akhirat. Di alam akhirat tersebut ia menetap hingga seolah-olah ia telah menjadi sebagian dari penduduk dan keluarga akhirat. Ia hadir di negeri ini (dunia) sebagai orang asing yang singgah sebentar untuk mengambil sekedar kebutuhannya lalu kembali ke kampung halamannya. Begitulah seolah-olah keadaan hidupnya di dunia ini.

Sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW :

"Jadilah engkau hidup di dunia ini seperti orang asing  atau musafir (orang yang bepergian)." (HR. Bukhari).

Dan di antara tanda-tanda sehatnya hati ialah apabila pemiliknya ketinggalan atau tidak sempat melaksanakan wirid (bacaan rutin berupa zikir, atau Al-Qur'an), atau ia tidak sempat dan ketinggalan dalam melaksanakan suatu ibadah, maka ia merasa sakit, gelisah dan kecewa seperti kecewanya seseorang apabila kehilangan hartanya. Juga di antara tanda-tanda sehatnya hati adalah ia rindu untuk menghidmat dan berbakti kepada Allah SWT sebagaimana rindu dan mengharapnya seorang lapar kepada makanan dan minuman.

Yahya bin Mu'adz dalam hal ini melukiskan : "Barangsiapa yang riang dan gembira dengan sebab berhidmat (beribadah) kepada Allah, maka akan senanglah kepadanya segala makhluk. Dan barangsiapa yang merasa tentram dan sejuk hatinya dekat dengan Allah, maka sejuk dan tentramlah setiap pandangan manusia bila melihat dia."

Di antara tanda-tanda sehatnya hati juga adalah bahwa cita-cita dan perhatiannya hanya tertuju kepada satu hal, yaitu beribadah kepada Allah. Ia memelihara waktu seefesien mungkin, takut jika waktunya hilang dengan percuma, dengan rasa takut yang betul-betul melebihi takutnya seseorang terhadap kehilangan hartanya. Di samping itu sebagai tanda dari sehatnya hati ialah apabila ia masuk shalat, hilanglah seluruh pikiran dan segala urusan dunia. Yang ia temui dalam shalatnya ialah kedamaian, ketentraman, dan nikmat kesenangan ibadah dengan penuh kegembiraan hati. Ia juga tidak lalai dari berdzikrullah, tidak merasa bosan ataupun jera dalam melakukan ibadah.

Di antara tanda-tandanya yang lain adalah adanya perhatian dan upaya untuk memperbaiki dan meluruskan amal dan niat berbakti serta beribadah adalah jauh lebih besar dari pada amal itu sendiri. Dengan demikian, ia betul-betul tamak dalam mencapai keikhlasan, gemar berbuat ikhsan dibarengi dengan menyaksikan dan mengingat nikmat karunia Allah kepadanya, dan menyadari akan kelalaiannya dalam memenuhi hak-hak-Nya.

Sebab-Sebab Sakitnya Hati

Musibah dan penyakit yang menyerang hati terdiri dari dua macam, yaitu musibah dan bahaya hawa nafsu, dan keragu-raguan serta salah pandang dalam agama. Penyakit yang pertama merusak tujuan dan niat, sedangkan yang kedua merusak ilmu dan i'tikad (keyakinan).

Dari sahabat Hudzaifah bin al-Yaman r.a, Rasulullah SAW bersabda :

"Bencana (fitnah) menyerang hati seperti terurainya tikar seutas-seutas. Maka hati yang menerima bintik-bintik fitnah tersebut, akan tertitiklah padanya noktah-noktah hitam, sedangkan hati yang tidak menerimanya, akan tergoreslah padanya titik-titik putih, sehingga hati terbagi menjadi dua bagian :
  1. Hati yang hitam legam, cekung bagaikan sebuah gayung terbalik (tertelungkup), tidak kenal yang ma'ruf dan tidak ingkar kepada yang munkar, kecuali apa-apa yang diserap oleh hawa nafsunya
  2. Kedua, hati yang cerah dan putih bersih, yang tidak ternodai fitnah selama bumi dan langit terbentang." (HR. Muslim).
Dengan demikian, Rasulullah SAW membagi hati menjadi dua macam dari segi ketika terserang penyakit, yaitu :
  1. Hati yang apabila diserang oleh penyakit, ia terima seperti menerimanya bunga karang akan siraman air, maka ia senantiasa menerima dan menyerap anggur fitnah yang datang kepadanya sampai hitam dan tertelungkup. Itu arti dari tamsil "Bagai gayung yang terbalik". Dan kalau ia sudah menjadi hitam dan terbalik, maka ia akan terkena dua penyakit yang paling berbahaya dan mencelakakan, yaitu yang pertama adalah Penyakit yang disebut "pencampuradukkan antara yang ma'ruf dan yang mungkar". Ia tidak menganggap benar kepada yang ma'ruf dan tidak menganggap salah kepada yang mungkar. Malah penyakit seperti ini akan menjadi lebih dahsyat menyerang dirinya sehingga penglihatannya kabur, yang ma'ruf ia anggap mungkar dan yang mungkar ia pandang ma'ruf. Sunnah dianggap bid'ah dan yang bid'ah dia katakan sunnah, yang hak dibilang bathil dan yang bathil disangka hak. Kemudian penyakit yang kedua adalah ia menjadikan hawa nafsunya sebagai kendali dan hakim terhadap apa-apa yang dibawa oleh Rasulullah SAW, dan ia ikuti selera nafsunya itu.
  2. Hati yang putih bersih, terpancar di dalamnya sebesit sinar keimanan yang cemerlang, dan berkelap-kelip disana pelita yang terang. Bila datang fitnah menyerang, maka ia tolak dan berpaling darinya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tanda Hati yang Sehat dan Hati yang Sakit"

Post a Comment